Aku hanya anjing yang penuh
penyakit.
Kudis dan borok menyebar di
tubuhku.
Manusia membuangku.
Manusia meninggalkanku.
Tidak satupun yang menginginkanku.
Dulu, ketika aku cantik,
Ketika bulu-bulu masih halus,
mereka menyayangiku.
Mereka menyimpanku di rumahnya
untuk berjaga-jaga
Kalau-kalau ada hal yang terjadi
di rumahnya.
Mereka mengajakku berbicara.
Mereka sangat baik.
Tapi sekarang aku sudah tidak
berguna.
Dilempari batu.
Bahkan mataku ditusuk dengan besi
tajam.
Dibuang dan ditinggalkan.
Lalu ada seorang Tuan yang
memiliki banyak sekali anak.
Tuan ini memandangiku dengan penuh
belas kasihan.
Dia membawaku ke rumahnya.
Dia bilang kesetiaanku telah
diperhitungkan-Nya.
Kesetiaan?
Kesetiaan yang mana?
Aku hanya anjing yang penuh borok
dan luka.
Aku bahkan baru saja menginjakan
kakiku di rumah-Nya.
Anak-anaknya mungkin akan
melempariku dengan batu jika melihatku.
Aku hanya anjing yang menantikan
remah-remah roti dari tangan Tuannya.
Remah-remah dari roti yang Dia
sediakan untuk anak-anak-Nya.
Dan berharap Dia mengelusku
sesekali.
0 komentar:
Posting Komentar
mari bicara :)