Ada
banyak pencapaian aku di 2016 dalam hal relationship.
Aku
rasa aku sekarang makin deket sama orang tua aku, makin nurut dibanding
tahun-tahun lalu.
Aku
makin addicted berada di dalam keluarga. Rasanya sedih kalo harus balik ke Jakarta
dan ninggalin keluarga aku.
Dia
keluarga aku, yang paling perhatiaan itu ayah, mamah tuh cool padahal dia yang
sebenernya paling kuatir. Cuman agak geli buat dia nanya gimana keadaan
anaknya. Tapi ke sini, sini mamah jadi sering nanya kondisi aku. Hampir tiap
hari ditanyain. Apalagi seabis sakit, bosen balesin whatsapp nya juga.
Relationship
aku ama orang baru juga makin baik. Aku masuk ke 4 komunitas baru tahun ini.
Sahabat Anak, komselnya ko Jeff, Trixie, dan Creative Woman.
Keempat
komunitas ini berhasil bawa aku untuk belajar lebih tentang mengasihi. Tentang
tetap menganggap ada orang yang ngga aku suka. Tentang menguatkan orang yang
tidak pernah aku kenal sebelumnya. Tentang selalu mengatakan dan memikirkan hal
positif dari orang lain. Dan tentang belajar berpura2 tersenyum hahahah.
Relationshipku
dengan sahabat lama pun semakin matang. Aku sekarang tau mana yang benar-benar
sahabat dan mana yang selama ini aku anggap sahabat tapi ternyata tidak
bersahabat. Mana yang terus membantuku
berjalan naik dan mana yang menahanku untuk berjalan di tempat.
Aku
sadar bahwa aku semakin tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan
tentangku. Aku tidak perlu menjelaskan apapun pada siapapun. Aku sudah merasa
tenang, walau ada orang yang salah mengertikan sikapku, aku sudah tidak perlu
menjelaskan maksudku. Karena pada akhirnya mereka akan tau apa maksudku. Kalau
ternyata tidak tau juga, mereka akan menjauh dariku. Sehingga aku tidak perlu
susah2 mengeliminasi orang2 yang memang tidak akan mengerti siapa aku. capek
kalau terus2an pengen terlihat baik di hadapan orang. Karena definisi “baik”
setiap ornag itu berbeda. Dan untuk menjadi sahabat, “baik” saja tidak pernah
cukup.
Lalu,
hubunganku dengan pria yang aku suka? Hmm.. aku rasa aku semakin mengerti apa
itu cinta.
Mungkin
beberapa bulan yang lalu aku masih meledak-ledak. Masih ngga stabil. Masih
mencari-cari cara untuk menguatkan diri sendiri.
Tapi
ketika aku benar-benar mengasingkan diri bersama sang Khalik, aku rasa aku
semakin tau apa yang harus aku lakukan.
Cinta
itu bisa tetap ada tanpa adanya komunikasi.
Cinta
itu bisa tetap ada tanpa adanya pertemuan.
Cinta
itu bisa tetap ada tanpa adanya harapan.
Paulus
pernah bilang kalau kasih itu tidak berkesudahan.
Aku
sendiri tidak tau sampai kapan aku seperti ini. Yang aku tau, semuanya akan pas
ketika aku ngedenger suara Dia lebih lagi dan berhenti bertindak bodoh dengan
ambil jalan sendiri.
Aku
akan jauh lebih bahagia ketika aku mau duduk diam dulu bersama-Nya, karena
itulah pencapaian terbesarku tahun ini.
phoso source: animeslide |
0 komentar:
Posting Komentar
mari bicara :)