Rabu, 21 Desember 2016

2016: Relationship

Ada banyak pencapaian aku di 2016 dalam hal relationship.
Aku rasa aku sekarang makin deket sama orang tua aku, makin nurut dibanding tahun-tahun lalu.
Aku makin addicted berada di dalam keluarga. Rasanya sedih kalo harus balik ke Jakarta dan ninggalin keluarga aku.
Dia keluarga aku, yang paling perhatiaan itu ayah, mamah tuh cool padahal dia yang sebenernya paling kuatir. Cuman agak geli buat dia nanya gimana keadaan anaknya. Tapi ke sini, sini mamah jadi sering nanya kondisi aku. Hampir tiap hari ditanyain. Apalagi seabis sakit, bosen balesin whatsapp nya juga.

Relationship aku ama orang baru juga makin baik. Aku masuk ke 4 komunitas baru tahun ini. Sahabat Anak, komselnya ko Jeff, Trixie, dan Creative Woman.
Keempat komunitas ini berhasil bawa aku untuk belajar lebih tentang mengasihi. Tentang tetap menganggap ada orang yang ngga aku suka. Tentang menguatkan orang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Tentang selalu mengatakan dan memikirkan hal positif dari orang lain. Dan tentang belajar berpura2 tersenyum hahahah.

Relationshipku dengan sahabat lama pun semakin matang. Aku sekarang tau mana yang benar-benar sahabat dan mana yang selama ini aku anggap sahabat tapi ternyata tidak bersahabat.  Mana yang terus membantuku berjalan naik dan mana yang menahanku untuk berjalan di tempat.

Aku sadar bahwa aku semakin tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentangku. Aku tidak perlu menjelaskan apapun pada siapapun. Aku sudah merasa tenang, walau ada orang yang salah mengertikan sikapku, aku sudah tidak perlu menjelaskan maksudku. Karena pada akhirnya mereka akan tau apa maksudku. Kalau ternyata tidak tau juga, mereka akan menjauh dariku. Sehingga aku tidak perlu susah2 mengeliminasi orang2 yang memang tidak akan mengerti siapa aku. capek kalau terus2an pengen terlihat baik di hadapan orang. Karena definisi “baik” setiap ornag itu berbeda. Dan untuk menjadi sahabat, “baik” saja tidak pernah cukup.

Lalu, hubunganku dengan pria yang aku suka? Hmm.. aku rasa aku semakin mengerti apa itu cinta.
Mungkin beberapa bulan yang lalu aku masih meledak-ledak. Masih ngga stabil. Masih mencari-cari cara untuk menguatkan diri sendiri.
Tapi ketika aku benar-benar mengasingkan diri bersama sang Khalik, aku rasa aku semakin tau apa yang harus aku lakukan.

Cinta itu bisa tetap ada tanpa adanya komunikasi.
Cinta itu bisa tetap ada tanpa adanya pertemuan.
Cinta itu bisa tetap ada tanpa adanya harapan.

Paulus pernah bilang kalau kasih itu tidak berkesudahan. 
Aku sendiri tidak tau sampai kapan aku seperti ini. Yang aku tau, semuanya akan pas ketika aku ngedenger suara Dia lebih lagi dan berhenti bertindak bodoh dengan ambil jalan sendiri.
Aku akan jauh lebih bahagia ketika aku mau duduk diam dulu bersama-Nya, karena itulah pencapaian terbesarku tahun ini.

phoso source: animeslide


0 komentar:

Posting Komentar

mari bicara :)

 
THEStimony Blogger Template by Ipietoon Blogger Template